1. Nyamuk
Sebagaimana yang telah disebutkan, dalam banyak ayat Al Quran
Allah memerintahkan manusia untuk memperhatikan alam dan melihat "tanda-tanda"
di dalamnya. Semua makhluk hidup dan tak hidup di alam semesta diliputi
oleh tanda-tanda yang menunjukkan bahwa mereka semua "diciptakan", bahwa
mereka menunjukkan kekuasaan, ilmu, dan seni dari "Pencipta" mereka. Manusia
bertanggung jawab untuk mengenali tanda-tanda ini dengan menggunakan akal
budinya, untuk memuliakan Allah.
Walau semua makhluk hidup memiliki tanda-tanda ini, beberapa
tanda dirujuk Allah secara khusus dalam Al Quran. Nyamuk adalah salah
satunya. Di surat Al Baqarah ayat 26, nyamuk disebutkan:
"Sesungguhnya, Allah tiada segan membuat perumpamaan
berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang
beriman, mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi
mereka yang kafir mengatakan, "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk
perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah,
dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk.
Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik."(Al
Bagarah, ayat 26)
Nyamuk
sering dianggap sebagai makhluk hidup yang biasa dan tidak penting. Namun,
ternyata nyamuk itu sangat berarti untuk diteliti dan dipikirkan sebab
di dalamnya terdapat tanda kebesaran Allah. Inilah sebabnya "Allah tiada
segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu".
Seekor nyamuk jantan yang telah cukup dewasa untuk kawin
akan menggunakan antenanya-organ pendengar-untuk menemukan nyamuk betina.
Fungsi antena nyamuk jantan berbeda dengan antena nyamuk betina. Bulu
tipis di ujung antenanya sangat peka terhadap suara yang dipancarkan nyamuk
betina. Tepat di sebelah organ seksual nyamuk jantan, terdapat anggota
tubuh yang membantunya mencengkeram nyamuk betina ketika mereka melakukan
perkawinan di udara. Nyamuk jantan terbang berkelompok, sehingga terlihat
seperti awan. Ketika seekor betina memasuki kelompok tersebut, nyamuk
jantan yang berhasil mencengkeram nyamuk betina akan melakukan perkawinan
dengannya selama penerbangan. Perkawinan tidak berlangsung lama dan nyamuk
jantan akan kembali ke kelompoknya setelah perkawinan. Sejak saat itu,
nyamuk betina memerlukan darah untuk perkembangan telurnya.
Perjalanan Luar Biasa Sang Nyamuk
Pada
umumnya, nyamuk dikenal sebagai pengisap dan pemakan darah. Hal ini ternyata
tidak terlalu tepat, karena yang mengisap darah hanya nyamuk betina. Selain
itu, nyamuk betina tidak membutuhkan darah untuk makan. Baik nyamuk jantan
maupun betina hidup dari nektar bunga. Nyamuk betina mengisap darah hanya
karena ia membutuhkan protein dalam darah untuk membantu telurnya berkembang.
Dengan kata lain, nyamuk betina mengisap darah hanya untuk memelihara
kelangsungan spesiesnya.
Proses perkembangan nyamuk merupakan salah satu aspek yang
paling mengesankan dan mengagumkan. Berikut ini adalah kisah singkat tentang
transformasi makhluk hidup dari seekor larva renik melalui beberapa tahap
menjadi seekor nyamuk:
Telur nyamuk, yang berkembang dengan diberi makan darah,
ditelurkan nyamuk betina di atas daun lembap atau kolam kering selama
musim panas atau musim gugur. Sebelumnya, si induk memeriksa permukaan
tanah secara menyeluruh dengan reseptor halus di bawah perutnya. Setelah
menemukan tempat yang cocok, ia mulai bertelur. Telur-telur tersebut panjangnya
kurang dari satu milimeter, tersusun dalam satu baris, secara berkelompok
atau satu-satu. Beberapa spesies bertelur dalam bentuk tertentu, saling
menempel sehingga menyerupai sampan. Sebagian kelompok telur ini bisa
terdiri atas 300 telur.
Telur-telur
berwarna putih yang disusun rapi ini segera menjadi gelap warnanya, lalu
menghitam dalam beberapa jam. Warna hitam ini memberikan perlindungan
bagi larva, agar takterlihat oleh burung atau serangga lain. Selain telur,
warna kulit sebagian larva juga berubah sesuai dengan lingkungan, sehingga
mereka lebih terlindungi.
Larva berubah warna dengan memanfaatkan faktor-faktor tertentu
melalui berbagai proses kimia rumit. Jelaslah, telur, larva, ataupun induk
nyamuk tersebut tidak mengetahui proses-proses di balik perubahan warna
dalam tahap perkembangan nyamuk. Tidak mungkin ia bisa membuat sistem
ini. dengan kemampuan sendiri. Tidak mungkin pula sistem ini terbentuk
secara kebetulan. Nyamuk telah diciptakan dengan sistem ini sejak mereka
pertama kali muncul.
Menetasnya Telur
Seusai masa inkubasi, larva-larva mulai keluar dari telur
secara hampir bersamaan. Larva, yang terus-menerus makan, tumbuh dengan
cepat. Kulit mereka segera menjadi sempit, sehingga mereka tidak bisa
tumbuh lebih besar lagi. Ini berarti sudah tiba saatnya untuk pergantian
kulit yang pertama. Pada tahap ini, kulit yang keras dan rapuh ini mudah
pecah. Larva nyamuk berganti kulit dua kali lagi sampai selesai berkembang.
Metode makan larva pun menakjubkan. Larva membuat pusaran
kecil di dalam air, dengan menggunakan dua anggota badan yang berbulu
dan mirip kipas angin. Pusaran ini membuat bakteri atau mikroorganisme
lainnya mengalir ke mulutnya. Sambil bergantung terjungkir di dalam air,
larva bernapas melalui pipa udara yang mirip "snorkel" yang digunakan
para penyelam. Tubuhnya mengeluarkan cairan kental yang mencegah masuknya
air ke lubang yang digunakannya untuk bernapas. Singkatnya, makhluk hidup
ini dapat bertahan hidup melalui banyak keseimbangan rumit yang berhubungan
timbal-balik dan saling mempengaruhi. Jika tidak memiliki pipa udara,
ia tidak akan mampu bertahan hidup. Jika tidak ada cairan kental, pipa
pernapasannya akan dipenuhi air. Pembentukan dua sistem ini pada dua waktu
yang berbeda akan menyebabkan kematian pada tahap ini. Ini menunjukkan
bahwa keseluruhan sistem nyamuk tersebut itu utuh sejak awal. Dengan kata
lain, ia telah diciptakan.
Larva berganti kulit sekali lagi. Pergantian yang terakhir ini agak berbeda dengan sebelumnya. Pada tahap ini, larva memasuki tahap pendewasaan terakhir, yaitu tahap kepompong. Kepompong yang mereka tempati menjadi sangat sempit. Ini berarti sudah tiba saatnya bagi larva untuk keluar dari kepompong. Makhluk yang keluar dari kepompong ini sedemikian berbeda, sehingga sulit dipercaya bahwa kedua wujud ini adalah dua fase perkembangan dari satu makhluk yang sama. Sebagaimana yang terlihat, proses perubahan ini terlalu rumit dan sulit untuk dirancang baik oleh larva ataupun nyamuk betina.
Larva berganti kulit sekali lagi. Pergantian yang terakhir ini agak berbeda dengan sebelumnya. Pada tahap ini, larva memasuki tahap pendewasaan terakhir, yaitu tahap kepompong. Kepompong yang mereka tempati menjadi sangat sempit. Ini berarti sudah tiba saatnya bagi larva untuk keluar dari kepompong. Makhluk yang keluar dari kepompong ini sedemikian berbeda, sehingga sulit dipercaya bahwa kedua wujud ini adalah dua fase perkembangan dari satu makhluk yang sama. Sebagaimana yang terlihat, proses perubahan ini terlalu rumit dan sulit untuk dirancang baik oleh larva ataupun nyamuk betina.
Selama tahap terakhir perkembangan ini, larva menghadapi
bahaya terputusnya pernapasan, sebab lubang pernapasannya yang mencapai
permukaan air melalui pipa udara akan tertutup. Sejak tahap ini, pernapasan
nyamuk tidak lagi menggunakan lubang ini, tetapi melalui dua pipa yang
baru saja muncul pada bagian depan tubuhnya. Oleh karena itulah, pipa-pipa
ini tersembul di permukaan air sebelum pergantian kulit. Nyamuk dalam
kepompong ini sekarang telah dewasa. Ia siap terbang, lengkap dengan semua
organ dan organelnya, seperti antena, tubuh, kaki, dada, sayap, perut,
dan matanya yang besar.
Kepompong tersebut tersobek di bagian atas. Bahaya terbesar
pada tahap ini adalah bocornya air ke dalam kepompong. Akan tetapi, bagian
atas kepompong yang tersobek ini ditutupi suatu cairan kental khusus,
yang berfungsi melindungi kepala nyamuk dari sentuhan air. Ini saat yang
sangat penting. Karena ia dapat jatuh ke air dan mati akibat tiupan angin,
nyamuk harus memanjat ke atas air dan hanya kakinya yang boleh menyentuh
permukaan air. Ia berhasil.
Bagaimana nyamuk pertama kali mendapatkan "kemampuan" bertransformasi
seperti ini? Mungkinkah sebuah larva "memutuskan" untuk berubah menjadi
seekor nyamuk setelah berganti kulit tiga kali? Tentu tidak! Sangatlah
jelas bahwa makhluk hidup mungil ini, yang dijadikan perumpamaan oleh
Allah, telah diciptakan sedemikian secara khusus.
Sistem Pernapasan
Dalam sistem pernapasannya,
larva mengisap udara dengan menggunakan pipa berongga yang didorong ke
atas permukaan air. Sementara itu, larva menggantung terjungkir di bawah
air. Suatu cairan kental mencegah masuknya air ke lubang yang digunakan
larva untuk bernapas.
Gnats during their pupal stages = Nyamuk dalam tahap kepompong
Ketika nyamuk keluar dari air, kepalanya tidak boleh menyentuh
air sama sekali. Jika tidak bernapas satu saat saja, napasnya akan terputus.
Angin sepoi atau riak kecil pada permukaan air pun dapat berakibat fatal
bagi nyamuk.
Bagaimana Nyamuk Mengindra Dunia Luar?
Bagaimana Nyamuk Mengindra Dunia Luar?
Nyamuk dilengkapi dengan penerima panas yang sangat peka. Mereka mengindra segala sesuatu di sekitar mereka dalam berbagai warna menurut panasnya, sebagaimana terlihat pada gambar di sebelah kanan. Karena pengindraannya tidak bergantung pada cahaya, nyamuk sangat mudah menentukan letak pembuluh darah dalam ruangan yang gelap sekalipun. Penerima panas pada nyamuk cukup peka untuk mendeteksi perbedaan suhu hingga sekecil 1/1000 C.
Teknik Mengisap Darah Yang Menakjubkan
Teknik
nyamuk untuk mengisap darah ini bergantung pada sistem kompleks yang mengatur
kerja sama antara berbagai struktur yang sangat terperinci.
Setelah mendarat pada sasaran, mula-mula nyamuk mendeteksi
sebuah titik dengan bibir pada belalainya. Sengat nyamuk yang mirip alat
suntik ini dilindungi bungkus khusus yang membuka selama proses pengisapan
darah.
Tidak seperti anggapan orang, nyamuk tidak menusuk kulit
dengan cara menghunjamkan belalainya dengan tekanan. Di sini, tugas utama
dilakukan oleh rahang atas yang setajam pisau dan rahang bawah yang memiliki
gigi yang membengkok ke belakang. Nyamuk menggerakkan rahang bawah maju-mundur
seperti gergaji dan mengiris kulit dengan bantuan rahang atas. Ketika
sengat diselipkan melalui irisan pada kulit ini dan mencapai pembuluh
darah, proses pengeboran berakhir. Sekarang waktunya nyamuk mengisap darah.
Namun, sebagaimana kita ketahui, luka seringan apa pun pada
pembuluh darah akan menyebabkan tubuh manusia mengeluarkan enzim yang
membekukan darah dan menghentikan kebocoran. Enzim ini tentunya menjadi
masalah bagi nyamuk, sebab tubuh manusia juga akan segera bereaksi membekukan
darah pada lubang yang dibuat nyamuk dan menutup luka tersebut. Artinya,
nyamuk tidak akan bisa mengisap darah lagi.
Akan tetapi, masalah ini dapat diatasi. Sebelum mulai mengisap
darah, ia menyuntikkan cairan khusus dari tubuhnya ke dalam irisan yang
telah terbuka. Cairan ini menetralkan enzim pembeku darah. Maka, nyamuk
dapat mengisap darah yang ia butuhkan tanpa terjadi pembekuan darah. Rasa
gatal dan bengkak pada titik yang digigit nyamuk diakibatkan oleh cairan
pencegah pembekuan darah ini.
Ini tentulah
sebuah proses yang luar biasa dan memunculkan pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Bagaimana nyamuk tahu dalam tubuh manusia ada enzim pembeku?
1. Bagaimana nyamuk tahu dalam tubuh manusia ada enzim pembeku?
2. Untuk memproduksi cairan penetral enzim tersebut,
nyamuk perlu mengetahui struktur kimianya. Bagaimana ini bisa terjadi?
3. Andaipun entah bagaimana nyamuk mendapatkan pengetahuan
itu (!), bagaimana ia memproduksi cairan tersebut dalam tubuhnya sendiri
dan membuat "rantai teknis" yang dibutuhkan untuk mentransfer cairan tersebut
ke belalainya?Jawaban semua pertanyaan ini telah jelas: tidak mungkin
nyamuk bisa melakukan semua hal di atas. Ia tidak pula memiliki akal,
ilmu kimia, ataupun lingkungan "laboratorium" yang diperlukan untuk memproduksi
cairan tersebut. Yang kita bicarakan adalah seekor nyamuk yang hanya beberapa
milimeter panjangnya, tanpa akal ataupun kecerdasan, itu saja!
Jelaslah bahwa Allah, Tuhan dari langit dan bumi dan segala
sesuatu yang ada di dalamnya, telah menciptakan nyamuk dan manusia, dan
memberikan kemampuan-kemampuan luar biasa dan menakjubkan tersebut kepada
nyamuk.
"Segala sesuatu yang ada di langit
dan bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahabesar, Maha Bijaksana.
Kekuasaan dari langit dan bumi adalah miliknya. Ia memberikan hidup dan
menjadikan mati. Ia memiliki kekuasaan atas segala sesuatu." (QS. Al Hadid:
1-2)2. Lebah Madu
"Dan
Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit,
di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia,"
kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah
jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu
keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya
terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi
orang-orang yang memikirkan."
(QS. An-Nahl: 68-69) |
Hampir semua orang tahu bahwa madu adalah sumber makanan
penting bagi tubuh manusia, tetapi sedikit sekali manusia yang menyadari
sifat-sifat luar biasa dari penghasilnya, yaitu lebah madu.
Sebagaimana kita ketahui, sumber makanan lebah adalah nektar,
yang tidak dijumpai pada musim dingin. Oleh karena itulah, lebah mencampur
nektar yang mereka kumpulkan pada musim panas dengan cairan khusus yang
dikeluarkan tubuh mereka. Campuran ini menghasilkan zat bergizi yang baru-yaitu
madu-dan menyimpannya untuk musim dingin mendatang.
Sungguh menarik untuk dicermati bahwa lebah menyimpan madu
jauh lebih banyak dari yang sebenarnya mereka butuhkan. Pertanyaan pertama
yang muncul pada benak kita adalah: mengapa lebah tidak menghentikan produksi
berlebih ini, yang tampaknya hanya membuang-buang waktu dan energi? Jawaban
untuk pertanyaan ini tersembunyi dalam kata "wahyu" yang telah diberikan
kepada lebah, seperti disebutkan dalam ayat tadi.
Lebah memproduksi madu bukan untuk diri mereka sendiri, melainkan
juga untuk manusia. Sebagaimana makhluk lain di alam, lebah juga mengabdikan
diri untuk melayani manusia; sama seperti ayam yang bertelur setidaknya
sebutir setiap hari kendatipun tidak membutuhkannya dan sapi yang memproduksi
susu jauh melebihi kebutuhan anak-anaknya.
Organisasi Yang Luar
Biasa Dalam Sarang Lebah
Kehidupan
lebah di sarang dan produksi madunya sangatlah menakjubkan. Tanpa membahas
terlalu terperinci, marilah kita amati ciri-ciri utama "kehidupan sosial"
lebah. Lebah harus melaksanakan banyak "tugas" dan mereka mengatur semua
ini dengan organisasi yang luar biasa.
Pengaturan kelembapan dan ventilasi: Kelembapan sarang,
yang membuat madu memiliki kualitas perlindungan tinggi, harus dijaga
pada batas-batas tertentu. Pada kelembapan di atas atau di bawah batas
ini, madu akan rusak serta kehilangan kualitas perlindungan dan gizinya.
Begitu juga, suhu sarang harus 35 C selama sepuluh bulan pada tahun tersebut.
Untuk menjaga suhu dan kelembapan sarang ini pada batas tertentu, ada
kelompok khusus yang bertugas menjaga ventilasi.
Jika hari panas, terlihat lebah sedang mengatur ventilasi
sarang. Jalan masuk sarang dipenuhi lebah. Sambil menempel pada struktur
kayu, mereka mengipasi sarang dengan sayap. Dalam sarang standar, udara
yang masuk dari satu sisi terdorong keluar pada sisi yang lain. Lebah
ventilator yang lain bekerja di dalam sarang, mendorong udara ke semua
sudut sarang.
Sistem ventilasi ini juga bermanfaat melindungi sarang dari
asap dan pencemaran udara.
Sistem kesehatan: Upaya lebah untuk menjaga kualitas
madu tidak terbatas hanya pada pengaturan kelembapan dan panas. Di dalam
sarang terdapat sistem pemeliharaan kesehatan yang sempurna untuk mengendalikan
segala peristiwa yang mungkin menimbulkan bakteri. Tujuan utama sistem
ini adalah menghilangkan zat-zat yang mungkin menimbulkan bakteri. Prinsipnya
adalah mencegah zat-zat asing memasuki sarang. Untuk itu, dua penjaga
selalu ditempatkan pada pintu sarang. Jika suatu zat asing atau serangga
memasuki sarang walau sudah ada tindakan pencegahan ini, semua lebah bereaksi
untuk mengusirnya dari sarang.
Untuk benda asing yang lebih besar yang tidak dapat dibuang
dari sarang, digunakan mekanisme pertahanan lain. Lebah membalsam benda
asing tersebut. Mereka memproduksi suatu zat yang disebut "propolis" (resin
lebah) untuk pembalsaman. Resin lebah ini diproduksi dengan cara menambahkan
cairan khusus yang mereka keluarkan dari tubuh kepada resin yang dikumpulkan
dari pohon-pohon seperti pinus, hawwar, dan akasia. Resin lebah juga digunakan
untuk menambal keretakan pada sarang. Setelah ditambalkan pada retakan,
resin tersebut mengering ketika bereaksi dengan udara dan membentuk permukaan
yang keras. Dengan demikian, sarang dapat bertahan dari ancaman luar.
Lebah menggunakan zat ini hampir dalam semua pekerjaan mereka.
Sampai di sini, berbagai pertanyaan muncul dalam pikiran.
Propolis mencegah bakteri apa pun hidup di dalamnya. Ini membuat propolis
ideal untuk pembalsaman. Bagaimana lebah mengetahui bahwa zat tersebut
ideal? Bagaimana lebah memproduksi suatu zat, yang hanya bisa diproduksi
manusia dalam laboratorium dan menggunakan teknologi, dengan pemahaman
ilmu kimia? Bagaimana mereka mengetahui bahwa serangga yang mati dapat
menimbulkan tumbuhnya bakteri dan bahwa pembalsaman akan mencegah hal
ini?
Sudah jelas lebah tidak memiliki pengetahuan apa pun tentang
ini, apalagi laboratorium. Lebah hanyalah seekor serangga yang panjangnya
1-2 cm dan ia melakukan ini semua dengan apa yang telah diilhamkan Tuhannya.
Penyimpanan Maksimal
Dengan Bahan Minimal
Sarang yang dibangun lebah dapat menampung 80 ribu lebah
yang hidup dan bekerja bersama-sama, dengan menggunakan sedikit bagian
dari lilin lebah.
Sarang tersebut tersusun atas sarang madu berdinding lilin
lebah, dengan ratusan sel-sel kecil pada kedua permukaannya. Semua sel
sarang madu berukuran sama persis. Keajaiban teknik ini dicapai melalui
kerja kolektif ribuan lebah. Lebah menggunakan sel-sel ini untuk menyimpan
makanan dan memelihara lebah muda.
Selama jutaan tahun, lebah telah menggunakan struktur segi
enam untuk membangun sarangnya. (Sebuah fosil lebah yang berusia 100 juta
tahun telah ditemukan). Sungguh menakjubkan bahwa mereka memilih struktur
segi enam, bukan segi delapan atau segi lima. Ahli matematika memberikan
alasannya: "struktur segi enam adalah bentuk geometris yang paling cocok
untuk memanfaatkan setiap area unit secara maksimum". Jika sel-sel sarang
madu dibangun dengan bentuk lain, akan terdapat area yang tidak terpakai,
sehingga lebih sedikit madu yang bisa disimpan dan lebih sedikit lebah
yang mendapatkan manfaatnya.
Pada kedalaman yang sama, bentuk sel segi tiga atau segi
empat dapat menampung jumlah madu yang sama dengan sel segi enam. Akan
tetapi, dari semua bentuk geometris tersebut, segi enam memiliki keliling
yang paling pendek. Kendatipun memiliki volume yang sama, jumlah lilin
yang diperlukan untuk membangun sel segi enam lebih sedikit daripada untuk
membangun sel segi tiga atau segi empat.
Kesimpulannya: sel berbentuk segi enam memerlukan jumlah
lilin paling sedikit dalam pembangunannya, dan menyimpan madu paling banyak.
Lebah tentu tidak akan mampu menghitung ini, yang hanya dapat dilakukan
manusia dengan perhitungan geometris yang rumit. Hewan kecil ini menggunakan
bentuk segi enam secara fitrah, hanya karena mereka diajari atau "diilhami"
oleh Tuhan mereka.
Desain sel segi enam ini sangat praktis dalam banyak hal.
Sel-sel tersebut pas saat disusun dan menggunakan satu dinding bersama-sama.
Sekali lagi, hal ini menjamin penyimpanan maksimal dengan lilin minimal.
Kendatipun agak tipis, dinding sel ini cukup kuat untuk menahan berat
beberapa kali lebih besar dari beratnya sendiri.
Selain pada dinding sisi sel, lebah juga menggunakan prinsip
penghematan maksimal ini ketika membangun ujung-ujung bagian bawah.
Sarang dibuat seperti sebuah potongan pipih dengan dua baris
sel yang saling membelakangi. Dalam hal ini, terjadi masalah pada titik
pertemuan dua sel. Masalah ini diselesaikan dengan cara membangun permukaan
bawah sel dengan menggabungkan tiga bujur sangkar. Ketika tiga sel dibangun
pada satu sisi sarang, permukaan bawah sel pada sisi lain pun otomatis
terbentuk.
Karena permukaan bawah tersusun dari plat-plat lilin bujur
sangkar, bagian bawah sel-sel yang dibuat dengan cara ini jadi bertambah
dalam. Ini berarti volume sel bertambah, dan berarti bertambah pula jumlah
madu yang dapat disimpan.
Ciri-Ciri Lain Sarang
Madu
Satu hal lain yang dipertimbangkan ketika membangun sarang
madu adalah kemiringan sel. Dengan menaikkan kemiringan sel 13 pada kedua
sisinya, lebah mencegah sel berposisi sejajar dengan tanah. Dengan demikian,
madu tidak akan bocor dari mulut sel.
Selagi bekerja, lebah madu saling bergelantungan membentuk
lingkaran dan bergerombol. Dengan melakukan hal ini, mereka menghasilkan
suhu yang dibutuhkan untuk produksi lilin. Kantung kecil dalam perut mereka
memproduksi cairan transparan, yang mengalir keluar dan mengeraskan lapisan
lilin tipis. Lebah mengumpulkan lilin dengan menggunakan kait kecil pada
kakinya. Mereka memasukkan lilin ini ke dalam mulut, lalu mengunyah serta
memprosesnya sampai lilin tersebut cukup lunak, dan membentuknya dalam
sel. Sejumlah lebah bekerja bersama untuk menjaga suhu yang dibutuhkan
tempat kerja mereka, agar lilin tersebut tetap lunak dan mudah dibentuk.
Ada
satu hal lagi yang menarik untuk diketahui: pembangunan sarang madu dimulai
dari bagian atas sarang dan berlanjut ke bawah secara bersamaan pada dua
atau tiga baris yang terpisah. Sementara potongan sarang madu berkembang
ke arah yang berbeda, pertama-tama bagian bawah dari dua baris tersebut
menyatu. Proses ini dilaksanakan dengan selaras dan tertata secara menakjubkan.
Oleh karena itu, sulit dimengerti bahwa sarang madu sebenarnya terdiri
atas tiga bagian terpisah. Potongan-potongan sarang madu, yang pembangunannya
dimulai dari arah yang berbeda-beda, diatur begitu sempurna, sehingga
kendatipun terdapat ratusan sudut berbeda dalam strukturnya, sarang tetap
tampak seperti satu sarang yang seragam.
Untuk pembangunan tersebut, lebah harus terlebih dahulu memperhitungkan
jarak antara titik awal dan titik sambungan. Lalu, mereka mendesain dimensi
sel tersebut sesuai dengan ini. Bagaimana perhitungan yang demikian rumit
dapat dilakukan oleh ribuan lebah? Hal ini senantiasa menakjubkan para
ilmuwan.
Sungguh sangat tidak rasional bila kita mengira bahwa lebah
telah menyelesaikan tugas ini, yang hampir tak mampu dilakukan manusia
sendiri. Hal ini melibatkan organisasi yang sedemikian rumit dan terperinci,
mustahil mereka bisa melakukannya sendiri.
Jadi, bagaimana mereka mewujudkannya? Seorang evolusionis
akan menerangkan bahwa peristiwa ini dicapai melalui "naluri". Akan tetapi,
"naluri" apa yang dapat mempengaruhi ribuan lebah secara bersamaan dan
membuat mereka melakukan suatu kerja kolektif? Andaipun setiap lebah bertindak
berdasarkan "naluri" masing-masing, ini belum cukup. Yang mereka kerjakan
harus bersesuaian dengan naluri lebah-lebah lain untuk dapat mencapai
hasil menakjubkan ini. Oleh karena itu, pastilah mereka diarahkan oleh
sebuah "naluri" yang berasal dari satu sumber yang unik. Menimbang bahwa
lebah mulai membangun sarang dari sudut yang berbeda-beda, lalu menggabungkan
pekerjaan mereka tanpa meninggalkan satu celah pun, dan membangun semua
sel dengan ukuran sama dalam struktur segi enam sempurna, sudah pasti
bahwa lebah menerima pesan naluriah ini dari sumber yang sama persis!
Istilah "naluri" yang digunakan di atas "hanyalah sebuah
nama" sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, surat Yusuf ayat 40. Tidak
ada gunanya berkeras menggunakan "sekadar nama" untuk menyembunyikan kebenaran
yang sudah sangat jelas. Lebah diberi petunjuk oleh sebuah sumber unik
dan karenanya mereka berhasil melaksanakan pekerjaan mereka-yang tanpa
petunjuk ini tak akan mampu mereka lakukan. Bukan naluri-sebuah istilah
tanpa arti-yang menunjuki lebah, melainkan "wahyu" yang disebutkan dalam
Surat an-Nahl. Binatang mungil ini melaksanakan program yang telah ditetapkan
Allah bagi mereka secara khusus.
Dan pada penciptaan kamu dan pada
binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini. (QS- Al Jatsiyah:
4)
Cara Menentukan Arah
Lebah biasanya harus terbang menempuh jarak jauh dan menjajagi wilayah
luas untuk menemukan makanan. Mereka mengumpulkan serbuk sari bunga dan
bahan pembuat madu dalam jarak 800 m dari sarang. Seekor lebah, yang telah
menemukan bunga, terbang kembali ke sarangnya untuk memberi tahu lebah
lain tentang tempat bunga tersebut. Bagaimana lebah ini menjelaskan lokasi
bunga kepada lebah lain di sarang?
Dengan menari! Lebah yang kembali ke sarangnya mulai menari.
Tarian ini adalah sarana ekspresi, yang mereka gunakan untuk memberi tahu
lebah lain tentang lokasi bunga. Tarian yang diulang-ulang lebah tersebut
mengandung semua informasi tentang sudut, arah, jarak, dan informasi perincian
lain tentang sumber makanan, sehingga lebah lain dapat mencapai tempat
itu.
Tarian ini berbentuk angka "8" yang diulang terus-menerus
oleh lebah tersebut (lihat gambar di atas). Lebah tersebut membentuk bagian
tengah angka "8" dengan mengibas-ngibaskan ekor dan bergerak zig-zag.
Sudut antara gerakan zig-zag dan garis matahari-sarang menunjukkan arah
sumber makanan dengan tepat (lihat gambar di atas).
Akan tetapi, sekadar
mengetahui arah sumber makanan tidaklah cukup. Lebah pekerja juga harus
"mengetahui" seberapa jauh mereka harus menempuh perjalanan mengumpulkan
bahan pembuat madu. Jadi, lebah dari sumber bunga tersebut memberitahukan
jarak serbuk bunga dengan gerakan tubuh tertentu, yakni dengan menggoyangkan
bagian bawah tubuhnya dan menimbulkan aliran udara. Misalnya, untuk "menjelaskan"
jarak 250 m, ia mengibaskan bagian bawah tubuhnya lima kali dalam setengah
menit. Dengan demikian, lokasi pasti sumber makanan tersebut dapat dijelaskan
dengan terperinci, baik tentang jarak maupun arahnya.
Ada masalah baru bagi lebah yang memerlukan waktu lama untuk
terbang ke sumber makanan. Saat lebah-yang hanya mampu menjelaskan sumber
makanan berdasarkan arah matahari-kembali ke sarangnya, matahari bergeser
1 setiap 4 menit. Akhirnya, lebah akan melakukan kesalahan 1 setiap 4
menit perjalanannya, yang ia beri tahukan pada lebah-lebah lain.
Anehnya, lebah ini tidak menghadapi persoalan tersebut! Mata
lebah terdiri atas ratusan mata segi enam kecil. Setiap lensa berfokus
pada satu wilayah sempit, persis seperti teleskop. Lebah yang melihat
ke arah matahari pada waktu tertentu di siang hari akan selalu dapat menentukan
lokasinya saat terbang. Lebah melakukan perhitungan ini dengan memanfaatkan
perubahan cahaya matahari berdasarkan waktu. Akibatnya, lebah menentukan
arah lokasi sasaran tanpa salah, dengan melakukan koreksi dalam informasi
yang ia berikan di dalam sarang ketika matahari bergerak maju.
Metode Penandaan Bunga
Lebah madu dapat mengetahui kalau bunga yang ia temui telah
didatangi dan diambil nektarnya lebih dahulu oleh lebah lain, dan ia segera
meninggalkannya. Dengan demikian, ia menghemat waktu dan tenaga. Lalu,
bagaimana seekor lebah mengetahui, tanpa memeriksa, bahwa nektar bunga
tersebut telah diambil?
Ini terjadi karena lebah yang mendatangi bunga terlebih dahulu
menandainya dengan tetesan berbau khas. Begitu seekor lebah baru mengunjungi
bunga yang sama, ia mencium bau tersebut dan mengetahui bahwa bunga tersebut
sudah tidak berguna dan karenanya langsung pergi ke bunga yang lain. Dengan
demikian, lebah tidak membuang waktu pada bunga yang sama.
Keajaiban Madu
Tahukah Anda, betapa madu merupakan sumber makanan penting
yang disediakan Allah untuk manusia melalui serangga kecil ini?
Madu tersusun atas beberapa senyawa gula seperti glukosa
dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, kalsium,
natrium, klor, belerang, besi, dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin
B1, B2, C, B6 dan B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas
nektar dan serbuk sari. Di samping itu, dalam madu terdapat pula sejumlah
kecil tembaga, yodium, dan seng, serta beberapa jenis hormon.
Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir. (QS. Al Jatsiyah, 45: 13) |
Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran, madu adalah "obat
bagi manusia". Fakta ilmiah ini telah dibenarkan oleh para ilmuwan yang
bertemu pada Konferensi Apikultur Sedunia (World Apiculture Conference)
yang diselenggarakan pada tanggal 20-26 September 1993 di Cina. Konferensi
tersebut membahas pengobatan dengan menggunakan ramuan yang berasal dari
madu. Para ilmuwan Amerika mengatakan bahwa madu, royal jelly, serbuk
sari, dan propolis dapat mengobati berbagai penyakit. Seorang dokter Rumania
mengatakan bahwa ia mengujikan madu untuk pengobatan pasien katarak, dan
2002 dari 2094 pasiennya sembuh total. Para dokter Polandia juga menyatakan
dalam konferensi tersebut bahwa resin lebah dapat membantu penyembuhan
banyak penyakit seperti wasir, masalah kulit, penyakit ginekologis, dan
berbagai penyakit lainnya.
Dewasa ini, apikultur dan produk lebah telah membuka cabang
penelitian baru di negara-negara yang sudah maju dalam hal ilmu pengetahuan.
Manfaat madu lainnya dapat dijelaskan di bawah ini:
Mudah dicerna: Karena molekul gula pada madu dapat
berubah menjadi gula lain (misalnya fruktosa menjadi glukosa), madu mudah
dicerna oleh perut yang paling sensitif sekalipun, walau memiliki kandungan
asam yang tinggi. Madu membantu ginjal dan usus untuk berfungsi lebih
baik.
Rendah kalori: Kualitas madu lain adalah, jika dibandingkan
dengan jumlah gula yang sama, kandungan kalori madu 40% lebih rendah.
Walau memberi energi yang besar, madu tidak menambah berat badan.
Berdifusi lebih cepat melalui darah: Jika dicampur
dengan air hangat, madu dapat berdifusi ke dalam darah dalam waktu tujuh
menit. Molekul gula bebasnya membuat otak berfungsi lebih baik karena
otak merupakan pengonsumsi gula terbesar.
Membantu pembentukan darah: Madu menyediakan banyak
energi yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan darah. Lebih jauh lagi,
ia membantu pembersihan darah. Madu berpengaruh positif dalam mengatur
dan membantu peredaran darah. Madu juga berfungsi sebagai pelindung terhadap
masalah pembuluh kapiler dan arteriosklerosis.
Membunuh bakteri: Sifat madu yang membunuh bakteri
disebut "efek inhibisi". Penelitian tentang madu menunjukkan bahwa sifat
ini meningkat dua kali lipat bila diencerkan dengan air. Sungguh menarik
bahwa lebah yang baru lahir dalam koloni diberi makan madu encer oleh
lebah-lebah yang bertanggung jawab merawat mereka-seolah mereka tahu kemampuan
madu ini.
Royal jelly: Royal jelly adalah zat yang diproduksi
lebah pekerja di dalam sarang. Zat bergizi tinggi ini mengandung gula,
protein, lemak, dan berbagai vitamin. Royal jelly digunakan untuk menanggulangi
masalah-masalah yang disebabkan kekurangan jaringan atau kelemahan tubuh.
Jelaslah bahwa madu, yang diproduksi jauh melebihi jumlah
kebutuhan lebah, dibuat untuk kepentingan manusia. Dan telah jelas pula
bahwa lebah tidak dapat melakukan tugas-tugas yang sedemikian sulit "dengan
sendirinya".
3. Unta
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana dia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan? Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan." (QS. Al Ghasiyah: 17-21) |
Tidak diragukan lagi bahwa semua makhluk, dengan kemampuan
mereka, menunjukkan kekuasaan dan pengetahuan tak terbatas dari Pencipta
mereka. Allah mengungkapkan hal ini dalam berbagai ayat Al Quran, mengisyaratkan
bahwa segala sesuatu yang Sia ciptakan sebenarnya adalah sebuah tanda,
yaitu lambang dan peringatan.
Dalam surat Al-Ghasiyah ayat ke-17, Allah merujuk kepada
hewan yang akan kita pelajari dan pikirkan dengan saksama, yaitu unta.
Pada bagian ini, kita akan mempelajari makhluk hidup yang
ditunjukkan Allah dalam ungkapan Al Quran, "Tidakkah
mereka memperhatikan unta; bagaimana mereka diciptakan?"
Yang menjadikan unta "makhluk hidup istimewa" adalah struktur
tubuhnya, yang tidak terpengaruh oleh kondisi alam paling keras sekalipun.
Tubuhnya memiliki beberapa keistimewaan, yang memungkinkan unta bertahan
hidup berhari-hari tanpa air dan makanan, dan mampu mengangkut beban ratusan
kilogram selama berhari-hari.
Ciri-ciri unta, yang akan kita pelajari secara terperinci
pada halaman-halaman berikut, membuktikan bahwa hewan ini diciptakan khusus
untuk kondisi iklim kering, dan bahwa ia disediakan untuk melayani manusia.
Ini adalah tanda-tanda penciptaan yang nyata bagi orang-orang yang berakal.
"Sesungguhnya pada pertukaran malam
dan siang itu dan pada yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar
terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa."
(QS.Yunus: 6).
Kepala Terlindung Dari Pasir:
Bulu mata memiliki sistem pengaitan. Dalam keadaan bahaya,
bulu ini secara otomatis menutup. Bulu mata yang saling berkait ini mencegah
masuknya partikel debu ke mata.
Hidung dan telinga ditutupi oleh bulu panjang agar terlindungi
dari debu dan pasir.
Lehernya yang panjang memungkinkan hewan ini mencapai dan
memakan dedaunan yang berada 3 m di atas tanah.
Kaki Yang Cocok Dengan Semua Jenis Tanah:
Kakinya memiliki dua jari kaki yang dihubungkan dengan bantalan
elastis. Struktur ini, yang memungkinkan unta mencengkeram tanah dengan
erat, terdiri dari empat bola berlemak. Ini sangat cocok untuk berbagai
jenis kondisi tanah.
Kuku melindungi kaki dari kemungkinan rusak akibat benturan.
Kuku melindungi kaki dari kemungkinan rusak akibat benturan.
Lututnya tertutup kapalan, yang terbentuk dari kulit sekeras
dan setebal tanduk. Ketika hewan ini berbaring di pasir yang panas, struktur
berkapalan ini melindunginya dari luka akibat permukaan tanah yang sangat
panas.
Punuk Unta Sebagai Simpanan Makanan:
Punuk unta, yang berupa gundukan lemak, menyediakan sari
makanan bagi hewan ini secara berkala ketika ia mengalami kesulitan makanan
dan kelaparan. Dengan sistem ini, unta dapat hidup hingga tiga pekan tanpa
air. Selama masa ini, unta kehilangan 33% berat badannya. Dalam kondisi
yang sama, seorang manusia akan kehilangan 8% berat badannya dan meninggal
dalam waktu 36 jam, dan kehilangan seluruh air dari tubuhnya.
Bulu Tebal Yang Menyekat Panas:
Bulu tebal ini terdiri atas rambut yang tebal dan kusut,
yang tidak hanya melindungi tubuhnya dari kondisi cuaca dingin maupun
panas, tetapi juga mengurangi kehilangan air dari tubuh. Unta Dromedari
dapat memperlambat penguapan air dengan meningkatkan suhu tubuhnya sampai
41 C. Dengan cara ini, ia mencegah kehilangan air.
Dengan bulu tebalnya, unta dapat bertahan hidup dengan suhu
hingga 50 C di musim panas dan hingga -50 C di musim dingin.
Mereka Bahkan Dapat
Memakan Duri:
Unta Dromedari dapat bertahan pada suhu -52 C, di wilayah-wilayah
paling tinggi di Asia Tengah.
Daya Tahan Luar Biasa
Dari Lapar Dan Haus
Unta dapat bertahan hidup tanpa makanan dan air selama delapan
hari pada suhu 50 C. Pada masa ini, ia kehilangan 22% dari keseluruhan
berat badannya. Sementara manusia akan sekarat jika kehilangan air setara
dengan 12% berat badan, seekor unta kurus dapat bertahan hidup kendatipun
kehilangan air setara dengan 40% keseluruhan berat badan. Penyebab lain
kemampuannya bertahan terhadap haus adalah adanya mekanisme yang memungkinkan
unta meningkatkan suhu tubuh-dalamnya hingga 41 C. Dengan demikian, ia
mampu meminimalkan kehilangan air dalam iklim panas yang ekstrem di gurun
pasir pada siang hari. Unta juga mampu mengurangi suhu tubuh-dalamnya
hingga 30 C pada malam yang dingin di padang pasir.
Unit Penggunaan Air
Yang Baik
Unta mampu mengonsumsi air hingga 30 liter, yaitu sekitar
sepertiga dari berat badannya, dalam waktu kurang dari 10 menit. Di samping
itu, unta memiliki struktur selaput lendir dalam hidungnya yang seratus
kali lebih besar dari yang ada pada manusia. Dengan selaput lendir hidungnya
yang besar dan melengkung, unta mampu menyerap 66% kelembapan yang ada
di udara.
Pemanfaatan Maksimal Makanan Dan Air
Sebagian besar binatang mati keracunan ketika urea yang tertimbun
dalam ginjal berdifusi ke dalam darah. Akan tetapi, unta menggunakan air
dan makanan secara maksimal dengan melewatkan urea ini berkali-kali melalui
hati. Struktur darah dan sel unta dikhususkan untuk membuat hewan ini
hidup lama tanpa air dalam kondisi padang pasir.
Dinding sel hewan ini memiliki struktur khusus yang mampu
mencegah kehilangan air secara berlebihan. Di samping itu, komposisi darah
mencegah terjadinya pelambatan peredaran darah, bahkan ketika jumlah air
di dalam tubuh unta berkurang hingga batas minimum. Selain itu, dalam
darah unta terdapat lebih banyak enzim albumin, yang memperkuat ketahanan
terhadap haus, dibandingkan dalam darah makhluk hidup lain.
Punuk adalah pendukung lain bagi unta. Seperlima dari seluruh berat badan unta tersimpan dalam bentuk lemak pada punuknya. Penyimpanan lemak tubuh hanya pada satu bagian tubuh mencegah pengeluaran air dari seluruh tubuhnya-yang berkaitan dengan lemak. Ini memungkinkan unta menggunakan air secara minimum.
Punuk adalah pendukung lain bagi unta. Seperlima dari seluruh berat badan unta tersimpan dalam bentuk lemak pada punuknya. Penyimpanan lemak tubuh hanya pada satu bagian tubuh mencegah pengeluaran air dari seluruh tubuhnya-yang berkaitan dengan lemak. Ini memungkinkan unta menggunakan air secara minimum.
Walau mampu mengonsumsi 30-50 kg makanan dalam sehari, dalam
kondisi yang keras unta mampu bertahan hidup hingga sebulan hanya dengan
2 kg rumput sehari. Unta memiliki bibir yang sangat kuat dan mirip karet,
yang memungkinkannya memakan duri yang cukup tajam untuk menusuk kulit
tebal. Di samping itu, unta memiliki lambung berbilik empat dan sistem
pencernaan yang sangat kuat, yang mampu mencerna apa pun yang ia makan.
Ia bahkan mampu memakan bahan-bahan seperti karet India, yang tidak dapat
dianggap sebagai makanan. Sungguh jelas bagaimana pentingnya kualitas
ini pada iklim yang sedemikian kering.
Perlindungan Terhadap Angin
Tornado
Mata unta memiliki dua lapisan bulu mata. Bulu mata ini saling
kait seperti perangkap dan melindungi matanya dari badai pasir yang kuat.
Selain itu, unta mampu menutup lubang hidungnya, sehingga pasir tidak
dapat masuk.
Perlindungan Terhadap
Kondisi Cuaca Yang Terik Dan Membekukan
Bulu tebal yang tidak tertembus pada tubuh unta mencegah
matahari padang pasir yang terik mencapai kulitnya. Bulu ini juga menghangatkan
unta dalam kondisi cuaca yang membekukan. Unta padang pasir tidak terpengaruh
oleh suhu hingga setinggi 50 C, dan unta Baktria yang berpunuk dua mampu
bertahan hidup pada suhu hingga serendah -50 C. Unta jenis ini mampu bertahan
hidup bahkan pada lembah-lembah dataran tinggi, 4000 m di atas permukaan
laut.
Perlindungan Terhadap
Pasir Yang Membakar
Kaki
unta, yang terlalu besar bagi tungkainya, secara khusus "didesain" dan
diperlebar untuk membantunya berjalan di atas pasir tanpa terperosok.
Kaki ini telapaknya luas dan menggembung. Selain itu, kulit tebal khusus
di bawah telapak kaki merupakan perlindungan terhadap pasir yang membakar.
Marilah kita berpikir dengan mengingat informasi tersebut:
Apakah ia dengan sendirinya menyesuaikan diri dengan kondisi padang pasir?
Apakah ia dengan sendirinya membentuk lapisan lendir dalam hidungnya atau
punuk di punggungnya? Apakah ia dengan sendirinya mendesain hidung dan
struktur matanya agar mampu melindungi diri dari dari angin tornado dan
badai? Apakah ia dengan sendirinya mendesain darahnya sendiri dan struktur
selnya sendiri berdasarkan prinsip penghematan air? Apakah ia dengan sendirinya
memilih bentuk bulu yang menutupi tubuhnya? Apakah ia mengubah dirinya
sendiri menjadi "kapal padang pasir"?
Sebagaimana makhluk hidup lain, unta sudah pasti tidak dapat
melakukan satu pun dari hal-hal tersebut dan membuat dirinya bermanfaat
bagi manusia. Ayat di dalam Al Quran "Tidakkah mereka memperhatikan unta;
bagaimana ia diciptakan?" mengarahkan perhatian kita kepada penciptaan
hewan luar biasa ini dalam bentuk terbaik. Sebagaimana makhluk lain, unta
juga dilengkapi banyak kualitas istimewa, lalu ditempatkan di muka bumi
sebagai tanda kebesaran sang Pencipta.
Unta diciptakan dengan ciri-ciri fisik yang luar biasa ini
untuk melayani umat manusia. Umat manusia sendiri diwajibkan untuk melihat
penciptaan di seluruh jagat raya dan tunduk kepada sang Pencipta segala
makhluk: Allah SWT.
"Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)-mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan." (QS. Lukman: 20)
4. Lalat
"(mereka)
sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun""Hai manusia,
telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu.
Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak
dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk
menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka,
tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah
yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah. Mereka tidak
mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (QS. Al Hajj: 73-74)
|
Lensa-lensa
berbentuk segi enam yang membentuk mata lalat memberikan bidang
penglihatan yang jauh lebih besar daripada lensa biasa. Pada sebagian
lalat, kadangkala terdapat hingga 5000 lensa. Di samping itu, struktur
bulat mata juga memungkinkan lalat melihat ke belakang tubuh, dan
dengan demikian memberinya keunggulan atas musuhnya.
|
Ciri khas lalat lainnya adalah cara mereka mencerna
makanan. Tidak seperti organisme hidup lain, lalat tidak mencerna
makanan di dalam mulut, tetapi di luar tubuh mereka. Lalat menuangkan
cairan khusus ke atas makanannya dengan belalai (prosbosis), mengubah
kekentalan makanan tersebut agar sesuai untuk diserap. Kemudian,
lalat menyerap makanan tersebut dengan pompa penyerap di kerongkongannya.
sumber: http://id.harunyahya.com/id/books/864/MENYINGKAP_RAHASIA_ALAM_SEMESTA/chapter/2363
Tidak ada komentar:
Posting Komentar